Hal pertama yang harus diperhatikan pada bagian ini adalah menentukan Metodologi (ciee, bahasanya...) Pengujian apa yang akan digunakan. Dua contoh yang kami ketahui adalah
Black Box dan
White Box Testing. Secara singkat, Black Box Testing adalah testing yang dilakukan tanpa mementingkan proses yang dijalankan, sementara White Box adalah sebaliknya (gimana tuh? ngerti lah ya...). Kami menggunakan Black Box Testing, karena pada bagian Pengujian kami hanya ingin memperlihatkan bagaimana kesesuian antara input dan outputnya.
Selain itu, beberapa bagian yang -mungkin- penting ada dalam Bab ini adalah:
Perencanaan Pengujian
Pada bagian ini dilakukan perincian mengenai :
- Pelaku Pengujian
- Skenario Pengujian
Pada bagian ini dijelaskan lagi per-poin bagian pengujian. Misal, dalam aplikasi kami, dibuat pembagian sbb:
- Preprocessing,
untuk memastikan kata kunci yang akan digunakan sesuai dengan matriks
yang ada (Case Folding dan Tokenizing, Filtering, Stemming);
- SVD, untuk memastikan perhitungan matriks term dan document sesuai;
- TF-IDF, untuk melakukan perhitungan bobot antara dokumen dan term;
- Perhitungan Cosine Similarity antara Query dengan Dokumen, untuk memastikan hasil pencarian sesuai dengan query yang dimasukkan.
Terlepas dari format bab Pengujian yang standar, kami ingin menegaskan bahwa pengujian ini bertujuan agar Implementasi yang sudah dilakukan teruji kebenarannya, dengan kata lain, meyakinkan pembaca (atau dalam hal ini yang terpenting adalah para Penguji TA kita) bahwa tiap komponen/fungsi/method yang membentuk sistem sudah menghasilkan output yang sesuai (ketika memang SALAH, muncul sebagai sesuatu yang SALAH, begitu juga sebaliknya, bukan berdasarkan kira2).
Yah, sekian dari pengalaman kami menggeluti bab Pengujian ini.. Semoga bermanfaat... ^^
No comments:
Post a Comment